![]() |
LANGGUR | MALRA-NEWS.ID - Meskipun Program inklusi pada umumnya merupakan pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka bagi semua kalangan, tanpa memandang latar belakang, kondisi, atau kebutuhan khusus. Namun pelayanan inklusi sosial yang diterapkan kantor perpustakaan daerah Maluku Tenggara hanya diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu.
Program ini sangat efektif memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan pelayanan pendidikan secara gratis dengan cara menyurati ke sekolah - sekolah bagi siswa yang minat mengikuti les komputer diluar jam sekolah. Dengan syarat dan ketentuan bagi orang tua siswa kurang mampu dalam hal ekonomi.
Pernyataan itu disampaikan kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Maluku Tenggara Ferdinandus Ohoira S.Pd. (18/11/2024).
Ia mengatakan program tersebut sudah berjalan dua tahun. Dengan adanya penambahan perangkat komputer, maka tahun ini ada penambahan peserta didik sebanyak 50 orang .
Adapun tujuan daripada pelayanan inklusi sosial ini adalah untuk memastikan bahwa semua kelompok masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan dapat menjalani kehidupan yang sejahtera khususnya bagi para pelajar.
Sejumlah siswa yang sudah diakomodir sebagai peserta didik sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran dan tidak menyia - nyiakan kesempatan karena mendapatkan pelayanan pendidikan secara gratis.
Setelah menempuh pendidikan tiga bulan per materi sesuai target, dan bagi peserta yang sudah dianggap mampu mengopresaikan komputer pada materi Microsoft Word sebagai materi pertama, maka dinyatakan lulus dan akan mendpatkan sertifikat kemudian akan melanjutkan ke materi berikutnya.
Kendati siswa mendapatkan pelayanan gratis, namun tenaga pendidik yang di ambil dari Sanggar Kegiatan Belajar ( SKB ) itu tetap diberikan fasilitas dan insentif sebagai upah oleh dinas perpustakaan daerah tersebut. Ohoira juga mengatakan, bagi masyarakat yang membutuhkan perangkat komputer untuk mengerjakan tugas atau keperluan lain sesuai dengan kebutuhannya, maka dirinya mempersilahakn berkunjung langsung ke kantor perpustakaan daerah malra.
Selain perihal pelayanan inklusi, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Maluku Tenggara menambahkan, terkait ada enam desa yang mendapatkan bantuan dari perpustakaan pusat berupa rak buku, sepuluh ribu judul buku dan sekaligus mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Bimbingan Tekhnis Pengelolaan Perpustakaan di kota Ambon yakni desa Loon. Kelanit, Sathean, kolser, Ohoiluk dan desa Bombai .
0 comments:
Post a Comment