DOBO | MALRA-NEWS-ID – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, menggelar Pesta Rakyat sebagai bentuk ucapan syukur atas pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Aru 2025-2030, Timotius Kaidel – Mohamad Djumpa.
Kegiatan yang digelar di Pelataran Kantor Bupati, Sabtu (8/3/2025) sore itu, juga dipadukan dengan acara buka puasa bersama.
Bagi Bupati Timotius Kaidel, pesta rakyat ini bukan sekadar seremoni belaka. Tetapi, menjadi momentum permenungan untuk menyatukan semua pihak, agar bersama-sama membawa Aru menuju daerah yang maju, mandiri, dan harmonis.
“Kita hari ini disatukan kembali. Perbedaan-perbedaan [politik dalam Pilkada] itu menyatukan kita hari ini. Bahwa hari ini sudah lahir hasil demokrasi itu. Kita sudah punya pemimpin baru. Kita semua harus menerima itu, supaya kita melihat Aru ini kedepan,” ujar Bupati Kaidel dalam sambutannya.
Kaidel pun mengajak semua pihak untuk merenungi perjalanan Kepulauan Aru dalam 20 tahun terakhir. Menurut dia, hari ini Aru masih menghadapi banyak persoalan yang serius.
“Pesta rakyat ini sebagai perenungan kita. Di Bulan Suci Ramadan, kita semua berenung. Di masa-masa advent ini kita juga berenung, akan masa-masa kelam kabupaten ini. Supaya dari situ kita bangkit, bangkit kembali,” ujar Kaidel.
Bagi Kaidel, Aru harus menjadi daerah yang juga diperhitungkan oleh daerah lain. Sebab, menurut dia, Aru punya sumber daya alam melimpah maupun sumber daya manusia yang mumpuni. Namun, selama ini belum dimanfaatkan dan dioptimalkan.
Secara sederhana, Kaidel merenungkan Aru menurut motto daerah tersebut, yakni Mutiara Indah Cendrawasih Lestari.
“Mutiara Indah melambangkan kekayaan alam laut kita. Alam laut kita yang selama ini kita cuma ucap. Bahwa laut kita kaya. Tetapi coba lihat nelayan kecil kita di kampung, apakah dia kaya? Coba lihat seluruh nelayan di kabupaten ini, siapa yang sudah makmur? Tidak ada. Makanya hal ini yang jadi perenungan kita. Ada yang salah dengan kita. Kita mau perbaiki sama-sama. Kita mau memajukan sama-sama. Pasti bisa. Kalau kita bersama. Tapi kalau kita tercerai berai, kita tidak akan sampai di tujuan kita,” ujar Kaidel.
“Kita punya motto Cendrawasih Lestari, melambangkan alam darat kita yang kaya, tanah kita yang subur, tetapi coba lihat kedepan. Adakah kita punya masyarakat adat di kampung-kampung hari ini sudah sejahtera atau belum? Masih banyak saudara-saudara kita yang di kampung, hari ini makan pagi ingat sore, makan sore ingat besok. Dan hari ini anak-anak kita yang di kampung-kampung, tidak mengenyam pendidikan yang layak. Mungkin pergi sekolah dengan keadaan lapar. Sekolah dalam keadaan terbengkalai. Tenaga guru yang di kampung-kampung, tenaga medis. Ini tanggung jawab kita bersama,” sambung Kaidel.
Karena itu, dalam pemerintahannya bersama Wakil Bupati Mohamad Djumpa, Bupati Kaidel menuntut seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru agar tidak berpikir biasa-biasa lagi. Harus menawarkan solusi terhadap seluruh persoalan di Bumi Jargaria.
“Semua masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru menaruh harapan besar kepada kita. Mari Bapak/Ibu kita sama-sama, bergandengan tangan, menuju hari esok yang lebih baik. Harapan besar ada pada kita. Semoga Tuhan menolong kita,” ujar Kaidel menutup sambutannya.( Demas01).
0 comments:
Post a Comment