LANGGUR, MALRA-NEWS-ID - Bupati Maluku Tenggara (Malra), Muhammad Thaher Hanubun, mengimbau masyarakat, khususnya warga Maluku Tenggara yang tinggal di luar daerah, agar lebih bijak menyikapi dinamika sosial yang terjadi di daerah. Ia menekankan, komentar yang tidak berbasis pemahaman atas konteks lokal berpotensi memperkeruh suasana.
"Kalau yang tidak mengerti, tidak tahu tentang masalah yang terjadi di Maluku Tenggara, saya mohon untuk tidak memberikan komentar," ujar Bupati Hanubun di ruang kerjanya usai Upacara Hari Bhayangkara ke-79, Selasa (1/7/2025).
Menurutnya, derasnya arus opini di media sosial kerap menciptakan distorsi informasi. Banyak narasi bermunculan dari pihak-pihak di luar daerah yang dinilai tidak memahami realitas di lapangan secara utuh.
“Banyak sekali orang di luar sana yang tidak tahu persis keadaan Maluku Tenggara, tetapi mereka seakan-akan lebih tahu memberi komentar,” katanya.
Hanubun menegaskan, menciptakan suasana damai dan kondusif jauh lebih penting daripada menyuarakan pendapat yang tidak berdasar. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif menyebarkan pesan-pesan yang sejuk dan menenangkan.
“Tolong memberikan pesan-pesan yang dingin, yang damai kepada masyarakat,” ucapnya.
Dalam menyikapi persoalan sosial, Bupati juga menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai budaya lokal yang mengedepankan dialog. Tradisi seperti tanim (saling mengampuni), ketemu (bertemu), dan berbicara langsung dinilai sebagai cara paling efektif untuk menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
“Kita punya budaya tanim dan ketemu untuk berdialog, bukan bertikai,” ujarnya.
Ia pun menyoroti maraknya penyalahgunaan media sosial yang kerap dijadikan ruang mengekspresikan opini tanpa mempertimbangkan dampak sosial di masyarakat.
Menurutnya, setiap komentar harus mempertimbangkan situasi riil warga yang terdampak langsung.
Hanubun meyakini, warga Maluku Tenggara yang tinggal di kampung halaman lebih memahami konteks daerahnya. Ia berharap, warga lokal dapat menjadi pelopor perdamaian dan penjaga harmoni sosial di tengah tantangan yang ada.
Kepada diaspora Maluku Tenggara di luar daerah, seperti Ambon, Makassar, Jakarta, Papua, hingga luar negeri, Bupati menyampaikan harapan khusus. Ia mengajak mereka untuk turut menjaga kehormatan daerah dengan menyebarkan narasi damai dan menghindari provokasi.
0 comments:
Post a Comment