LANGGUR | MALRA-NEWS-ID - Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Maluku Tenggara, Rasyid memastikan, meskipun menghadapi kendala teknis terkait sistem aplikasi yang digunakan, pihaknya berkomitmen segera mencairkan dana Pesparawi. Sabtu (15/2/2025).
"Kami BPKAD tidak ada niat sedikit pun untuk menghambat proses pencairan ini ," ujar Rasyid.
Rasyid menjelaskan, salah satu prosedur yang diikuti dalam pencairan dana yakni Surat Pemberitahuan untuk pencairan Uang Persediaan (UP) secara manual. Surat ini dikeluarkan atas nama Penjabat Bupati dan ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah pada 30 Januari 2025 dengan nomor surat 190/192.
"Kami melaksanakan pencairan ini sesuai dengan surat yang ada, yang menegaskan permintaan uang persediaan dilakukan secara manual untuk BU, TU, dan LS, dan seluruh proses ini dilaksanakan melalui sistem Aplikasi SIPD," kata Rasyid.
Menurut Rasyid pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sebesar 1,3 miliar rupiah untuk Pesparawi tahun 2024 dan memberikan penambahan dana 800 juta rupiah pada tahun 2025. Total dana yang dialokasikan untuk Pesparawi tersebut mencapai 2,1 miliar rupiah dengan dua kali tahapan pencairan.
“Pencairan tahap pertama sudah dilaksanakan. Nah untuk pencairan tahap kedua ini kita menjalankan surat yang di instruksikan, jadi kami menggunakan mekanisme LS yang ditransfer ke pemerintah daerah. Cuma kami terkendala dengan aplikasi SIPD Milik Kementerian Dalam Negeri yang sering dilakukan maintenance,” ucap Rasyid.
Rasyid menambahkan, pihaknya sedang melakukan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menyelesaikan masalah tersebut, mengingat pentingnya pencairan dana ini bagi banyak pihak. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mencairkan dana hibah Pesparawi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sekaligus mengikuti instruksi Presiden tentang efisiensi belanja.
“Mudah-mudahan hari Senin ini sudah bisa realisasi, kami akan mencairkan dana tersebut sesuai mekanisme 40% tahap satu dan itulah komitmen kita terhadap bukan saja kepada Pesparawi tetapi untuk hibah-hibah yang lain sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat, terutama peserta dan orang tua yang anak-anaknya mengikuti kegiatan Pesparawi, Rasyid mengimbau untuk bersabar menghadapi situasi saat ini. Keterlambatan dalam pencairan dana disebabkan faktor teknis, serta keterbatasan anggaran pemerintah daerah yang harus dikelola dengan hati-hati.
“Mohon bersabar karena kami juga selaku pemerintah daerah punya keterbatasan, dan seperti kita tahu bersama Instruksi Presiden nomor 1 telah membatasi kita dalam rangka selektivitas pemberian Hibah terhadap organisasi kemasyarakatan di daerah,” katanya.
Terkait dana yang sudah dicairkan, Rasyid mengungkapkan anggaran tahun 2024 telah digunakan untuk biaya pemberangkatan kontingen Pesparawi ke Ambon. Meskipun ada penambahan dana untuk tahun 2025, pihaknya tetap mengutamakan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan.
“Cukup atau tidaknya dana yang diberikan tergantung pada kebutuhan penerima hibah dan kemampuan keuangan daerah. Apa yang daerah berikan itulah Komitmen kami membantu masyarakat khususnya penyelenggaran Peseparawi di Ambon,” ucapnya.
0 comments:
Post a Comment