KUPP Kelas ll Tual Keluarkan Surat Kewaspadaan Potensi Gelombang Tinggi.

TUAL, MALRA-NEWS-ID - Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut lewat kantor Unit penyelenggara pelabuhan kelas ll Tual lagi mengeluarkan surat pemberitahuan tentang kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi.

Surat pemberitahuan ini di keluarkan tertanggal 20 Juni 2025 dengan nomor: UM.006/4/22/K.UPP.TL.2025.

Kepala UPP Kelas ll Tual mengatakan, Menyikapi kondisi cuaca ekstrim yang terjadi, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Tual menunda sementara keberangkatan kapal-kapal di wilayah perairan Kepulauan Kei.

Larangan atau penundaan sementara beroperasinya kapal mengacu pada hasil rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku tentang cuaca ekstrim.

"Pihaknya telah mengeluarkan surat edaran resmi terkait hal ini yang ditujukan kepada para pimpinan perusahaan pelayaran maupun non pelayaran, para nahkoda kapal, serta semua pihak guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kendati demikian, Penundaan aktifitas pelayaran ini kata Handi didasari peringatan dini terkait adanya gelombang tinggi yang berkisar antara 2,50 hingga 4,0 meter dengan kecepatan angin antara 8- 25 knot. Kecepatan angin tertinggi di perkirakan mencapai 30 knot, gelombang dan arus meningkat cukup signifikan.

“Isi pemberitahuan itu mengacu pada data BMKG, khususnya perairan Kei itu tinggi gelombang 2,50 sampai dengan 4,0 meter, maka kami mengambil langkah antisipasi mengeluarkan sementara larangan untuk berlayar, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Hamdi Akrab disapa.

Kepala UPP Kelas ll Tual menambahkan, penundaan operasional pelayaran yang diterbitkan, diberlakukan sejak tanggal 20 hingga 22 Juni 2025, dan akan menyesuaikan dengan informasi cuaca selanjutnya dari BMKG untuk pengambilan keputusan lebih lanjut.

“Penundaan keberangkatan ini berlaku dari tanggal 20 sampai dengan 22 Juni 2025, kami akan melihat perkembangan lagi, kalau memang data BMKG belum berubah, maka kami pasti akan mengeluarkan himbauan lagi terkait dengan larangan untuk berlayar,” tambahnya.

Selanjutnya kepada pemilik kapal, Nahkoda agar dapat memperhatikan hal-hal penting sebagai berikut:

1. Pada tanggal 20 Sampai dengan 22 Juni 2025 surat persetujuan berlayar (SPB) di tunda sampai cuaca membaik;

2 . Kapal open deck di tunda keberatan sampai cuaca membaik;

3. Kapal yang berlabuh jangkarimoorring agar menjaga dan memperhatikan pengikatan serta posisi kapalnya,'

4. Nahkoda agar memastikan kelaiklautan kapal dan perlindungan jika cuaca buruk;

5. Berlindung apabila cuaca buruk dan melanjutkan pelayaran kembali setelah cuaca normal;

6. Memberitahukan kepada kapal-kapal lainnya jika mengetahui adanya Bahaya cuaca;

7 . Berkoodinasi dengan KSOP/KUPP dan Basarnas jika mengetahui cuaca semakin memburuk;

8. Bagi Kapal-kapal yang melanggar ketentuan butir (1) diatas maka dikenakan Sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kepala Kantor UPP Kelas II Tual, Abduh Hamdi ,S.Sos berharap, informasi penundaan yang disampaikan dapat menjadi perhatian penting bagi semua pihak mengingat kondisi cuaca ekstrim yang tejadi saat ini sangat beresiko terhadap keselamatan," tutupnya.(APRI).