728x90 AdSpace

Latest News
Friday, June 20, 2025

Kepala Bidang Paud; Usia Dini Merupakan Masa Golden Age

LANGGUR, MALRA-NEWS-ID - Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Maluku Tenggara yang di wakili Kepala bidang Paud dan PNS, menghadiri acara pentas seni  TK Negeri Pembina Langgur sekaligus mengakhiri tahun ajaran 2024-2025.

Hal ini dapat ungkapkan Kepala Dinas Pendidikan lewat Kabid TK Dan PNS Theresia Rahayu, M.Pi, M.Si saat menyampaikan Sambutannya," Jumat 20 Juni 2025.

Dikatakan,tentu patut dapat kita mengapresiasi kepada 58  Putra-putri TK Negeri Pembina Langgur yang akan melanjutkan pada jenjang Pendidikan Sekolah Dasar (SD).

"Suka Cita yang di rasakan Anak-anak ini sangat terlihat dimana Mereka telah menyiapkan diri untuk melangkah ke jenjang selanjutnya," ungkap Kabid yang bergelar,M.Pi, M.Si, itu.

Rahayu menjelaskan, wajib untuk orang tua murid diharuskan menyekolahkan anak di jenjang Pendidikan Usia dini, karena masa-masa inilah yang di sebut masa Fondasi yang di butuhkan stimulasi yang optimal bagi perkembangan mereka.

"Stimulasi untuk mendukung perkembangan sekaligus juga menjawab proses pematangan bagi masa depan putra-putri kita kedepan," jelasnya.

Theresia menegaskan bahwa, usia dini merupakan masa “Golden Age” di mana perkembangan otak, fisik, mental, dan emosional anak berlangsung sangat cepat. Oleh karena itu, menyekolahkan anak pada usia dini adalah keputusan strategis yang sangat penting.

“Inilah masa fondasi. Tanpa fondasi yang kuat, mustahil kita berharap anak-anak siap menghadapi tantangan belajar di jenjang selanjutnya,” jelasnya.

Lagi menjelaskan bahwa terdapat enam kemampuan fondasi yang harus dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini: nilai moral dan agama, budi pekerti, keterampilan dasar, kemampuan sosial, bahasa, serta kematangan emosional. Semuanya harus dirancang melalui stimulasi yang terstruktur dan kolaboratif antara guru dan orang tua

Kemampuan untuk mengelola emosi menjadi salah satu indikator penting dalam kesiapan anak memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi. Theresia mencontohkan bagaimana beberapa anak mungkin pernah menunjukkan perilaku emosional ekstrem seperti berguling-guling ketika marah. Namun, ia menegaskan bahwa itulah bagian dari proses belajar.

“Yang terpenting adalah bagaimana anak-anak ini dibimbing untuk mengenali dan mengekspresikan emosinya dengan sehat. Ini perlu sinergi antara sekolah dan rumah,” kata Theresia.

Theresia juga menyoroti pentingnya menanamkan kesadaran bahwa proses belajar itu menyenangkan dan merupakan kebutuhan, bukan beban. Ia menyayangkan masih adanya anak-anak yang sudah memasuki jenjang pendidikan tinggi tetapi tidak memiliki semangat belajar.

“Ada yang fisiknya di sekolah, tapi jiwanya tidak hadir. Itu karena tidak dibangun fondasi cinta belajar sejak kecil,” ujar Theresia.

Ia menyebut bahwa pendidikan usia dini bukan hanya memberi anak pengetahuan, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri, disiplin, dan nilai-nilai sosial yang akan menjadi bekal sepanjang hidup mereka.

Dalam sambutannya, Theresia juga mengkritisi pandangan keliru sebagian masyarakat yang menganggap pendidikan anak usia dini tidak penting.

“Masih ada orang tua yang menganggap lebih baik anak di rumah saja sampai usia sekolah dasar. Padahal, masa PAUD sangat krusial untuk menyiapkan aspek karakter dan moral anak sejak dini,” tegasnya.

Theresia menambahkan lagi bahwa, saat ini pendidikan nasional sudah memiliki standar capaian perkembangan anak (STPA) yang menjadi indikator kelulusan di jenjang PAUD, berbeda dengan standar kompetensi di SD atau SMP.

Pentas seni bertema “Bintang Kecil Bersinar di Panggung Anak Gembira, Indonesia Bahagia”, menurut Theresia, bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi cermin dari proses pembelajaran yang terarah dan menyeluruh.

“Apa yang akan kita lihat bukan hanya nyanyian atau tarian, tapi refleksi dari proses panjang stimulasi nilai moral, sosial, bahasa, dan kepercayaan diri anak-anak kita,” kata Theresia.

Menutup sambutannya, Theresia mengajak semua pihak, terutama para pendidik PAUD, untuk memahami bahwa tugas mereka bukan hanya mendampingi anak, tetapi menyiapkan generasi bangsa.

“Menjadi guru PAUD adalah pekerjaan paling serius. Kita sedang membangun masa depan. Maka marilah kita jalani dengan sepenuh hati, ilmu, dan semangat untuk terus bersinergi dengan keluarga dan masyarakat,” tutup Kepala Bidang Paud dan PNS Theresia Rahayu, M.Pi,M.Si,.(APRI).

Next
This is the most recent post.
Older Post
  • Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Kepala Bidang Paud; Usia Dini Merupakan Masa Golden Age Rating: 5 Reviewed By: malra-news.id