![]() |
Hal itu menjadi salah satu poin penting yang disampaikan Hanubun dalam sambutannya pada Program Gerakan Ibu Hamil Sehat Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2025, di ibu kota Langgur, Sabtu (26/7/2025).
“Saya menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, secara perlahan angka stunting di Maluku Tenggara terus mengalami penurunan,” ucap Bupati.
Hanubun mengungkapkan, angka stunting Malra berdasarkan data E-PPGM per Desember 2024 tercatat 15,68 persen, dengan jumlah sasaran Balita 8.005, masih ada 1.145 Balita Stunting.
“Ini berarti kita masih harus bekerja keras untuk mencapai angka stunting 14 persen, sesuai target nasional,” ujar H.Muhamad Thaher Hanubun.
Menurut Bupati, upaya mencapai target itu bukan perkara mudah. Butuh keterpaduan strategi dan kebijakan daerah, langkah nyata operasional di lapangan, dan komitmen bersama semua pihak dalam mengatasi masalah ini.
“Penanganan stunting adalah salah satu program prioritas kami,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Bupati Hanubun menegaskan penanganan stunting tidak akan tercapai jika kualitas pelayanan ibu hamil buruk atau biasa-biasa saja. Bahkan pelayanan yang tidak optimal menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu dan Balita.
Bupati menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterima pemerintah daerah, kematian ibu dan bayi disebabkan tiga hal, yakni :
1) terlambat ambil keputusan,
2) terlambat mencapai rujukan ke rumah sakit,
3) terlambat mendapat pertolongan yang memadai (adekuat) di rumah sakit.
“Ini tentu menjadi catatan kritis bagi seluruh insan kesehatan dan kita semua,” kata MTH.
Gerakan Ibu Hamil Sehat merupakan gerakan nasional yang mengajak ibu hamil cek kesehatan secara rutin, mengonsumsi makanan sehat dan bebas anemia (kekurangan sel darah merah).
“Kami berharap melalui gerakan ini masyarakat khususnya ibu hamil mendapatkan informasi tentang penting cek kesehatan rutin, agar persalinan lancar dan bayi lahir sehat dan selamat,” harap Drs.H.M. Thaher Hanubun.(APRI)
0 comments:
Post a Comment