![]() |
Diketahui, Sebanyak 27 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) turut memeriahkan ajang ini, ditambah partisipasi tiga sekolah yang menampilkan inovasi kuliner berbahan dasar enbal-pangan lokal khas yang diolah menjadi camilan bernilai jual tinggi.
Produk-produk yang dipamerkan dikemas rapi, higienis, dan telah berlabel halal. Dari olahan legendaris seperti Kesyang, stick enbal aneka rasa, kue kering enbal, hingga kreasi unik seperti getuk enbal, kue roll ubi ungu berpadu enbal, serta Alu khas Tayando sebagai alternatif pengganti nasi.
Wali Kota Tual, Akhmad Yani Renuat, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai langkah kreatif mendorong perekonomian lokal.
"Festival ini adalah inovasi yang membuka peluang usaha, menggerakkan UMKM, sekaligus memaksimalkan potensi pangan lokal secara berkelanjutan" ujarnya.
la menegaskan, kegiatan ini bukan hanya menambah sumber ekonomi baru, tetapi juga memperluas pasar produk lokal serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi pangan yang mencerminkan identitas budaya daerah.
Renuat mengajak warga Tual menjadikan enbal sebagai alternatif pangan unggulan. "Dengan mengutamakan pangan lokal, kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap beras dari luar daerah," tegasnya.
Usai membuka acara, Wali Kota bersama Forkopimda meninjau seluruh stan peserta dan memborong sejumlah produk, sebagai bentuk dukungan nyata bagi pelaku UMKM.
0 comments:
Post a Comment