![]() |
AKBP Adrian mengakui bahwa terdapat miskomunikasi antara penyidik dan pihak keluarga sehingga perkembangan penyidikan tidak tersampaikan dengan jelas.
“Saya akui ada miss komunikasi. Harusnya setiap perkembangan, termasuk tambahan pemeriksaan dan penetapan tersangka baru, langsung disampaikan. Ini jadi koreksi bagi saya dan anggota,” ucap Kapolres, ditengah Kerumunan Keluarga Korban," Rabu 24 September 2025.
Kapolres menegaskan sejak awal kasus tidak pernah ditutup-tutupi. Hingga kini, penyidik sudah memeriksa 21 orang, dan seorang tersangka baru juga telah ditetapkan.
“Kasus ini harus berjalan sesuai hukum. Siapa yang salah harus bertanggung jawab. Saya tidak mau ada intervensi dari pihak mana pun,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada orang tua korban.
“Kemarin saya datang dan sudah menunjukkan barang bukti berupa pisau. Tidak ada yang kami sembunyikan. Ibunya korban masih trauma, bahkan sempat menangis di depan saya,” ujarnya.
Kapolres mengakui ada kekurangan pada tahap awal, termasuk tidak dilakukannya olah TKP dan tidak ada police line.
Namun ia memastikan hal itu tetap bisa dilakukan karena penyidikan masih berjalan.
Sebagai bentuk keterbukaan, Kapolres berjanji akan menggelar press release sore ini untuk menyampaikan perkembangan terbaru kasus kepada publik, bukan hanya kepada keluarga korban.(APRI)
0 comments:
Post a Comment