728x90 AdSpace

Latest News
Tuesday, August 5, 2025

"Pemberhentian Ketua SPI Polikant: Ketika Integritas Dikorbankan demi Kepentingan Ipar Kandung"

LANGGUR, MALRA-NEWS-ID - , 5 Agustus 2025 — Dunia pendidikan vokasi kembali dipertontonkan dengan drama kekuasaan murahan. Di tengah harapan akan tata kelola kampus yang bersih dan profesional, Direktur Politeknik Perikanan Negeri Tual, Jusron Ali Rahayaan, S.Pi., M.Si, justru menunjukkan wajah asli kekuasaan yang korup dan nepotistik. 

Melalui SK Direktur No. 1348/PL.26/KP.09.00/2025, beliau memberhentikan Ketua Satuan Pengawasan Internal (SPI), Kamilius D. Betaubun, SE., M.Si, dengan dalih yang tidak hanya rapuh—tetapi penuh kebohongan yang dibuat-buat.

Tiga alasan pemberhentian yang termuat dalam surat pengantar Nomor: 1350/PL.26/KP.09.00/2025 hanyalah kamuflase basi. Fakta sebenarnya: Ketua SPI diberhentikan karena menolak menjadi alat kekuasaan, menolak menyusun mitigasi risiko palsu untuk mengamankan proses pencalonan ipar kandung Direktur sebagai calon Direktur berikutnya—padahal yang bersangkutan tidak memenuhi syarat administratif dan manajerial sesuai regulasi nasional," ucap Sumber enggan disebut namanya.

Lebih parah lagi, Direktur bahkan secara langsung meminta Ketua SPI memberikan nilai tinggi dalam aspek integritas, kepemimpinan, dan manajerial kepada iparnya, melewati tiga kandidat lain yang jauh lebih layak. Ketua SPI menolak. Ia lebih memilih berdiri bersama kebenaran, bukan tunduk pada tekanan politik keluarga.

"SPI adalah perpanjangan tangan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Diktiristek. SPI telah melaksanakan tugasnya dengan benar dan bermartabat: menyusun mitigasi risiko pemilihan direktur yang objektif, berdasarkan regulasi, dan menyampaikannya langsung ke Kementerian," ucapannya 

Namun langkah ini justru dianggap ancaman oleh sang Direktur, yang lebih memilih menghancurkan integritas lembaga daripada kehilangan peluang mewariskan kekuasaan kepada keluarga.

Tindakan ini bukan sekadar konflik internal. Ini adalah penghianatan terang-terangan terhadap etika birokrasi, prinsip good governance, dan semangat reformasi pendidikan tinggi. Ketika lembaga audit internal dipatahkan hanya karena menolak tunduk pada syahwat kekuasaan, maka jelas: ada yang sangat busuk dalam sistem.

Kami menyampaikan seruan tegas kepada:

• Inspektorat Jenderal Kementerian Diktiristek

• Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

• Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN)

• Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

• Media nasional dan masyarakat sipil.

Agar segera menginvestigasi praktik penyalahgunaan wewenang ini. Jangan biarkan institusi pendidikan dibajak oleh kepentingan keluarga. Jangan biarkan integritas mati di tangan kekuasaan lokal yang rakus.

Kami Tidak Akan Bungkam Langkah pemberhentian ini mungkin telah membungkam seorang Ketua SPI, tapi tidak akan pernah membungkam kebenaran. Karena integritas yang ditumbangkan hari ini, akan menjadi bukti sejarah kelak: bahwa nepotisme, manipulasi, dan pengkhianatan terhadap regulasi tidak akan pernah selamanya bisa disembunyikan.

“Jika integritas dikorbankan untuk kekuasaan, maka institusi telah berubah menjadi alat dinasti. Dan itu bukan lagi pendidikan—itu pembusukan.”tutu sumber Media ini.


  • Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: "Pemberhentian Ketua SPI Polikant: Ketika Integritas Dikorbankan demi Kepentingan Ipar Kandung" Rating: 5 Reviewed By: malra-news.id