 |
LANGGUR, MALRA-NEWS-ID — Wakil Bupati Maluku Tenggara, Carlos Viali Rahantoknam, SH., M.Kn., mewakili Bupati Malra,M.Thaher Hanubun secara resmi membuka Lomba Goyang Meti Kei 2025, salah satu agenda paling meriah dalam rangkaian Festival Pesona Meti Kei 2025, yang digelar di arena taman Linemark Kota Langgur, Senin (20/10/2025).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Malra menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan penuh semangat.
Ia menegaskan bahwa Goyang Meti Kei bukan sekadar tarian hiburan, melainkan simbol semangat, kebersamaan, dan identitas budaya masyarakat Kei yang terus hidup dari generasi ke generasi.
“Kita tidak boleh kehilangan jati diri. Budaya Kei adalah warisan leluhur yang harus kita jaga, kembangkan, dan tunjukkan kepada dunia.
Melalui Lomba Goyang Meti Kei ini, kita buktikan bahwa masyarakat Kei mampu menjaga warisan budaya sambil tetap berinovasi di era modern,” tegas Rahantoknam
Suasana pembukaan berlangsung semarak dengan penampilan pembuka dari kelompok tari pelajar yang menampilkan gerakan enerjik, diiringi alunan musik khas Kei. Masyarakat tampak antusias memadati area festival, ikut bergoyang dan bersorak memberi semangat kepada para peserta lomba.
Puluhan kelompok dari berbagai ohoi (desa), sekolah, dan komunitas seni turut berpartisipasi dalam lomba ini.
Setiap kelompok menampilkan variasi gerakan yang unik, memadukan tradisi lokal dengan sentuhan kreatifitas modern tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya Kei yang kental.
Wabup Carlos menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk mengangkat sektor pariwisata berbasis budaya di Maluku Tenggara.
“Festival Pesona Meti Kei adalah wajah daerah kita. Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat ekonomi kreatif dan memperkenalkan Kei sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Maluku,” ujarnya.
Sebagai penutup, Wabup Carlos mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Festival Pesona Meti Kei sebagai ruang kebersamaan dan semangat persaudaraan.
Ia berharap kegiatan ini terus menjadi wadah bagi generasi muda untuk menumbuhkan cinta terhadap budaya Kei dan meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga warisan adat serta mempererat persatuan masyarakat Maluku Tenggara.
“Meti Kei bukan hanya perayaan budaya, tetapi cerminan jiwa orang Kei — penuh kasih, bersatu, dan menjunjung tinggi nilai adat. Mari terus kita rawat, karena di sinilah kekuatan dan jati diri kita sebagai anak negeri Kei,” tutupnya dengan penuh makna.
📰 Reporter: Tim Redaksi MALRA-NEWS-ID
0 comments:
Post a Comment