![]() |
Pelayanan Paspor Naik Signifikan — Kepercayaan Publik Menguat
Upaya peningkatan kualitas layanan yang terus digencarkan sepanjang tahun berbuah nyata. Imigrasi Tual mencatat 743 dokumen perjalanan diterbitkan, terdiri dari:
382 paspor elektronik
161 paspor non-elektronik
178 penggantian masa berlaku habis
15 paspor karena halaman penuh
6 paspor hilang
3 paspor rusak
Yusuf menegaskan bahwa seluruh capaian ini merupakan hasil konsistensi penerapan layanan cepat, humanis, dan bebas praktik pungli.
“Kami ingin masyarakat merasakan layanan yang dekat, cepat, dan profesional. Itu komitmen kami,” tegasnya.
PNBP Melonjak — Pendapatan Capai Rp1,17 Miliar
Kinerja keuangan Imigrasi Tual sepanjang 2025 juga menunjukkan grafik positif. Total Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp1.174.123.000, bersumber dari:
Layanan paspor: Rp448.750.000
Pemanfaatan sarana dan prasarana: Rp700.374.123
Layanan keimigrasian lainnya: Rp285.000.000.
Perolehan ini dinilai sebagai bukti meningkatnya kebutuhan layanan serta efektivitas tata kelola Imigrasi Tual.
Pengawasan Orang Asing Dipertegas — Kei Terjaga Kondusif
Mobilitas WNA yang meningkat di Tual dan Maluku Tenggara dijawab dengan langkah pengawasan ketat. Sepanjang 2025, Imigrasi Tual melaksanakan:
15 operasi mandiri pengawasan orang asing
6 operasi terpadu bersama TNI, Polri, Pemkab/Pemkot, dan instansi terkait
Penguatan koordinasi melalui forum TIMPORA
“Pengawasan orang asing bukan hanya tugas imigrasi. Semua stakeholder harus bergerak bersama agar wilayah Kei tetap aman,” ujar Yusuf.
Sinergi lintas lembaga ini menjaga situasi tetap kondusif dan sesuai regulasi keimigrasian.
Desa Binaan Keimigrasian — Inovasi yang Mendekatkan Negara ke Masyarakat
Salah satu program unggulan 2025 adalah Desa Binaan Keimigrasian, yang telah berjalan di Desa Dula Laut dan Desa Ngilngof (Pasir Panjang).
Program ini menempatkan masyarakat sebagai mitra deteksi dini aktivitas orang asing, sekaligus meningkatkan pemahaman hukum keimigrasian di tingkat akar rumput.
Pada 2026, Imigrasi Tual menargetkan ekspansi besar:
minimal dua desa binaan di setiap kecamatan, bahkan meluas hingga Kabupaten Kepulauan Aru.
“Kami ingin masyarakat menjadi mitra strategis negara. Edukasi itu penting agar mereka mampu melapor dan mendeteksi aktivitas mencurigakan,” jelas Yusuf.
Harapan Besar: Putra–Putri Kei Harus Masuk Korps Imigrasi
Dalam penutupannya, Muhamad Yusuf menyampaikan pesan kuat kepada Kemenkumham dan Ditjen Imigrasi:
“Kami berharap putra–putri Kei diberi ruang lebih luas berkarier di keimigrasian. Mereka memiliki potensi besar dan pemahaman lokal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga wilayah kepulauan dan perbatasan seperti Kei.”
Pernyataan ini mendapat respons positif dari seluruh peserta konferensi pers yang menilai penguatan SDM lokal sebagai langkah strategis di kawasan timur Indonesia.
Dukungan Kanwil Jadi Kunci
M. Yusuf juga menambahkan bahwa seluruh capaian ini tidak terlepas dari dukungan penuh Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku.
“Setiap kegiatan dan pelaksanaan tugas serta fungsi keimigrasian selalu kami jalankan dengan kolaborasi dan dukungan penuh dari Kantor Wilayah. Ini yang memperkuat kami di lapangan,” tutupnya.


0 comments:
Post a Comment